Minggu, 02 November 2008

Uraian

AKTIVITAS VULKANISME

Letusan gunung berapi terjadi karena ada aktivitas vulkanisme. Yaitu naiknya magma dari dapur magma di bagian dalam Bumi, sehingga sebagian muncul ke permukaan dan sebagian lagi menyusup ke dalam lapisan kerak Bumi. Naiknya magma diakibatkan oleh tingginya temperatur dan kandungan gas-gas di dalamnya sehingga mampu mendorong lapisan batuan di atasnya. Semakin dalam dapur magma dari permukaan Bumi, maka letusan yang terjadi akan semakin kuat. Sedangkan besar kecilnya volume dapur magma menentukan lama tidaknya keaktifan gunung berapi.

Meskipun letusan gunung berapi membahayakan manusia, namun keberadaannya memberi manfaat, seperti menjadi sumber mineral, pusat pembangkit listrik tenaga panas Bumi (geotermal), menyuburkan tanah pertanian dan obyek wisata. Pendek kata, keberadaan gunung berapi menopang kelangsungan hidup manusia.

Ternyata keberadaan gunung berapi bukan hanya terdapat di Bumi, namun juga di luar Bumi. Bahkan ada yang masih aktif hingga sekarang ini. Beberapa di antaranya memunculkan fenomena yang amat unik dan mengundang untuk diselidiki. Dalam hal ini, pengetahuan astronomi bertemu dengan geologi memunculkan cabang astrogeologi.

Semua gejala di dalam bumi sebagai akibat adanya aktivitas magma disebut vulkanisme. Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya.

Lalu apa yang disebut magma? Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam kulit bumi, terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya. Magma terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar, walaupun suhunya cukup tinggi, tetapi batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya adanya retakan, tekanannya pun akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair pijar atau disebut magma.


Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi. Jika gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkan.

Hal ini berarti intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat bahwa intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu:

  1. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
  2. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.
  3. Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan.
  4. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
  5. Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
  6. Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.

Tidak ada komentar: